7 Cara Belajar Yang Salah Tapi Biasa Kita Lakuin

Sebagai seorang pelajar, adalah tugas dan kewajiban kita untuk menuntut ilmu alias belajar. Di era sekarang, kita semua belajar dengan cara kita masing-masing yang menurut kita sesuai dan efektif. Namun sadar gak sih, banyak cara belajar kita yang sebenarnya salah alias ngawur. Bukannya efektif, yang ada malah gak dapet ilmu apapun

Berikut Ini 7 cara belajar yang Salah tapi biasa kita lakuin, namun sebenernya kurang baik untuk diterapkan.

1.      Belajar Kebut Semalam
Adalah cara belajar di mana semua materi dilahap dalam semalam alias di waktu uda mepet banget. Biasa dilakukan orang yang sebenernya malas belajar, tapi kebutuhan nilai bagus memaksa untuk belajar.

Cara belajar kayak gini gak bakal efektif selain karena belajarnya tidak siap, waktu belajar yang sangat singkat, juga tidak akan sempat memahami isi materi (ada materi yang tidak dimengerti ? terpaksa dilompati karena tidak ada yang bisa ditanyai).

Logikanya gini aja, baca novel semalam an aja bisa bikin gak ngerti semua jalan ceritanya, apalagi baca buku pelajaran … Ya kan ?

2.      Belajar Kelompok Atau Belajar Bareng
Belajar bareng itu sebenarnya asyik, dan seru… tapi coba deh jawab, berapa kali yang namanya belajar bareng ataupun ngerjain tugas kelompok berjalan lancar? Pasti belajarnya berantakan. Mulai dari temen yang terus-terus an ngelawak, curhat, main PS, sampai ibu yang punya rumah bolak balik nawarin makanan dan minuman … Lengkap sudah ! Ini bukan belajar bareng tapi jamuan makan.

Belajar bareng temen itu gak salah, tapi harus ada yang jadi pemimpin atau pengawas supaya belajarnya berjalan sesuai rencana. Artinya, kalau mau belajar bareng yang efektif harus minta orang lain yang lebih senior jadi pengawasnya. Entah itu ibu tuan rumah, atau meminta seorang guru les privat sebagai pengawas sekaligus tutor. Toh jasa guru les private sudah cukup banyak dan mudah didapat.

3.      Catatan Tidak Ditulis Ke Kertas Tapi Diketik Ke Komputer
Ada kalimat “merangkum dan menulis kembali apa yang sudah kita baca dan pelajari nilainya setara 3 kali membaca”. Dan kita semua setuju hal itu.

Jaman memang sudah canggih, sebagian orang malas untuk menulis tangan entah karena sayang pada tinta pulpen, menulis itu cape, atau malah jijik lihat jeleknya tulisan tangan sendiri.

Alih-alih menulis tangan materi yang dipelajari, beberapa orang justru lebih senang mencatat dan mengetiknya ke komputer. Tidak salah sih, tapi harus disadari tujuan menulis ulang apa yang sudah/sedang dipelajari adalah agar otak lebih hapal dan ingat lebih lama.

Ini terjadi karena untuk menuliskan sebuah kalimat, otak akan berjuang lebih keras ketika menulis ketimbang mengetik sehingga apa yang ditulis akan diingat lebih lama ketimbang mengetik.

4.      Menggaris Bawahi (dan Menstabilo) Buku
Menggaris bawahi maupun menstabilo itu sebenarnya penting untuk belajar. Dengan menstabilo, bagian penting suatu materi akan mudah langsung ditemukan ketika kita sedang mengulang bacaan. Namun, … menstabilo justru mengurangi efektivitas belajar.

Kerugian akibat menstabilo adalah :
– stabilo tembus ke halaman belakang sehingga kertas tidak karuan warnanya.
– menggaris bawahi ataupun menstabilo justru merusak konsentrasi otak saat membaca ulang, karena apa yang tidak terstabilo/garis bawah akan dianggap tidak penting sehingga tidak diingat oleh otak.

Menandai bagian yang penting memang baik, namun sebaiknya stabilo hanya ke 2 hal berikut :
– Judul pembahasan,
– rumus

5.      Mengemil dan chatting saat belajar
Saat belajar sebaiknya memang santai, misal sambil sesekali ngemil maupun sambil chat. Namun sebaiknya itu betul-betul hanya sesekali karena otak manusia pada dasarnya tidak dapat multitasking (melakukan 2 hal bersamaan) dalam melakukan perintah motorik (menghapal sambil makan atau menghapal sambil chat).

Ketika belajar, lebih baik sedikit jauhkan hp dan makanan. Jika benar-benar butuh, barulah ambil hp dan makanan itu, namun sebaiknya jadwalkan! Misalkan, baru akan mengambil cemilan yang ada hanya setelah sebuah materi berhasil dipahami dan dihapal.

6.      Sudah Mengerjakan Pr, Berarti Saya Sudah Belajar
Sebagian besar dari kita pasti pernah diomeli orang tua karna tidak sedang belajar. Lalu apa yang kita lakukan saat bingung belajar apa ? Ya, mengerjakan PR. Pada dasarnya mengerjakan PR adalah bagian kecil dari belajar, namun mengerjakan PR tidak boleh disebut sebagai belajar karena itu adalah 2 hal yang pada dasarnya agak berbeda.

Jika ingin belajarmu efektif, pisahkanlah antara waktu mengerjakan PR dengan belajar. Artinya, jika kamu ingin belajar selama 2 jam, maka gunakan 2 jam untuk belajar, dan tambahkan waktu lainnya untuk mengerjakan PR.

7.      Tidak Belajar Sesuai Dominasi Otak Yang Sebenarnya
Ya ini adalah masalah klasik. Kemampuan setiap orang dalam belajar dipengaruhi kecenderungan penggunaan otak dominan (kiri/kanan). Ada yang mudah paham jika melihat tulisan, ada yang paham jika disertai suara, ada yang butuh visual/gambar, ada juga yang butuh semuanya agar mudah paham.

Ada yang karena senang melihat-lihat gambar, maka merasa otaknya lebih mudah memahami buku fisika bergambar, padahal sebenarnya otaknya lebih mudah mencerna penjelasan secara audio.


Sebenarnya ada banyak test yang dapat digunakan untuk mengetahui dominasi otak. Tapi daripada melakukan test, salah satu cara terbaik menentukan cara belajar terbaik adalah dengan menggunakan aplikasi video pembelajaran online di primaindisoft.com. Di Primaindisoft ada  penjelasan berupa tulisan, suara, dan gambar interaktiv sehingga dapat digunakan oleh orang dengan dominasi otak kiri maupun kanan. Jadi tidak perlu lagi ribet mencari tahu otak kita akan menerima pelajaran secara efektiv dengan metode belajar yang bagaimana.

0 Response to "7 Cara Belajar Yang Salah Tapi Biasa Kita Lakuin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel